Mantan politisi Partai untuk Kebebasan PVV Belanda yang ikut membuat
film hina Islam, "Fitna", Arnoud Van Doorn mengungkap rencananya untuk
memproduksi film internasional tentang Nabi Muhammad dan Islam. Untuk
"membayar" kerugian yang ia akibatkan sebelumnya.
"Aku akan memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan pada Islam dan
Rasulullah dalam film 'Fitna'," kata Arnoud yang menjadi mualaf bulan
lalu dalam wawancara eksklusif dengan Saudi Gazette, seperti dilansir Al
Arabiya (23/4/2013).
Sabtu lalu Arnoud mengunjungi makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi di
Madinah, dan meminta maaf karena menjadi bagian dari film yang
mendeskriditkan Islam.
Ia menyesali perbuatannya itu, yang dilakukan bersama petinggi partai
yang dipimpin Geert Wilders. "Ini saatnya untuk menutup buku. Aku
benar-benar tak ingin mengingatnya," kata dia. "Film yang memicu reaksi
luas merupakan langkah yang teramat salah dari pihak kami. Karena
mengandung banyak informasi yang menyesatkan dan tidak benar tentang
Islam dan Nabi Muhammad."
Arnoud mengatakan, ia telah memutuskan, menggandeng perusahaan CDA yang
berbasis di Kanada untuk membuat sebuah film internasional, untuk
membantah prasangka yang beredar di Barat terhadap Islam dan Rasul-nya.
"Saya akan menggunakan pengalaman saya memproduksi film alternatif."
Dianggap Pengkhianat
Arnoud mengaku menyesal terlibat dalam film yang mendiskreditkan Islam, sebelum berusaha mengetahui apa sesungguhnya agama itu.
Hujatan demi hujatan yang dialamatkan pada "Fitna" membuatnya tergerak
mempelajari Islam, yang akhirnya menuntunnya menjadi mualaf.
Namun, keputusannya bukannya tanpa risiko. Mantan koleganya di Partai
untuk Kebebasan PVV sontak marah. "Partai itu tetap dalam pendiriannya,
menentang Islam dan penyebarannya ke Eropa. Beberapa dari anggotanya
bahkan menganggapku pengkhianat," kata dia.
Kepada pihak-pihak yang menentangnya, Arnoud Van Doorn berpesan,
"izinkan aku mengatakan, ini adalah keputusan pribadi saya. Dan saya tak
akan menyerahkan kehidupan baru saya dalam Islam," kata dia. Karena
bagi Arnoud, adalah hak setiap orang memilih agama dan kepercayaan.
Dia menambahkan, di situs jejaring sosial, ada banyak komentar antagonis
dan kebencian atas putusannya itu. "Itu muncul dari ketidaktahuan,
prasangka, dan permusuhan terhadap Islam dan muslim." Di sisi lain, ia
berterima kasih semua orang yang mendukungnya.
Arnoud mengungkap, di depan makam Nabi Muhammad, ia juga berjanji untuk
menyebarkan pesan sejati Rasulullah: damai. Dan berjuang untuk mendorong
perdamaian dan hubungan yang harmonis antara orang-orang di seluruh
dunia -- tak pandang agama dan latar belakang.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Anda telah berkomentar dengan Sopan...