Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan pemerintah
akan menyediakan setidaknya dua orang guru di setiap sekolah untuk
mengajar dan melatih Pramuka.
Ditemui pada Kamis (15/8), Menko Kesra mengatakan dua guru tersebut akan diambil dari masing-masing sekolah.
Mereka kemudian akan mendapatkan pelatihan dari Kwartir Nasional atau Kwartir Daerah Pramuka yang berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian Republik Indonesia.
Pelatihan akan dilakukan secara berjenjang dan melalui daerah masing-masing.
Disediakannya dua orang guru khusus Pramuka adalah untuk menyikapi dimasukkannya Pramuka ke dalam ekstrakurikuler wajib di sekolah pada kurikulum baru ini.
"Kami berharap anak-anak tidak hanya berpenampilan seperti Pramuka tetapi bersikap juga seperti Pramuka," jelas Agung.
Menko Kesra mengatakan program revitalisasi terhadap pramuka yang telah dijalankan selama tujuh tahun terakhir harus terus dilakukan.
Revitalisasi gerakan Pramuka, lanjutnya, harus menjadikan Pramuka berperan lebih besar dalam menghasilkan generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan yang kuat.
Revitalisasi Pramuka terus diarahkan pada pemantapan pembinaan karakter bangsa dan untuk memantapkan komitmen generasi muda terhadap empat konsensus dasar bangsa yaitu yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ibnu Hamad mengatakan kegiatan Pramuka masuk ke dalam ekstra kurikuler wajib di sekolah-sekolah pada kurikulum baru.
Pramuka dipilih menjadi kegiatan ekstra kurikuler wajib karena Pramuka memiliki nilai universalisme.
Di tingkat nasional, Pramuka juga mempererat ikatan nasionalisme. Dengan ini diharapkan semangat kemandirian dan cinta tanah air dapat dimulai sedini mungkin. (Vera Erwaty Ismainy)
Ditemui pada Kamis (15/8), Menko Kesra mengatakan dua guru tersebut akan diambil dari masing-masing sekolah.
Mereka kemudian akan mendapatkan pelatihan dari Kwartir Nasional atau Kwartir Daerah Pramuka yang berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian Republik Indonesia.
Pelatihan akan dilakukan secara berjenjang dan melalui daerah masing-masing.
Disediakannya dua orang guru khusus Pramuka adalah untuk menyikapi dimasukkannya Pramuka ke dalam ekstrakurikuler wajib di sekolah pada kurikulum baru ini.
"Kami berharap anak-anak tidak hanya berpenampilan seperti Pramuka tetapi bersikap juga seperti Pramuka," jelas Agung.
Menko Kesra mengatakan program revitalisasi terhadap pramuka yang telah dijalankan selama tujuh tahun terakhir harus terus dilakukan.
Revitalisasi gerakan Pramuka, lanjutnya, harus menjadikan Pramuka berperan lebih besar dalam menghasilkan generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan yang kuat.
Revitalisasi Pramuka terus diarahkan pada pemantapan pembinaan karakter bangsa dan untuk memantapkan komitmen generasi muda terhadap empat konsensus dasar bangsa yaitu yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ibnu Hamad mengatakan kegiatan Pramuka masuk ke dalam ekstra kurikuler wajib di sekolah-sekolah pada kurikulum baru.
Pramuka dipilih menjadi kegiatan ekstra kurikuler wajib karena Pramuka memiliki nilai universalisme.
Di tingkat nasional, Pramuka juga mempererat ikatan nasionalisme. Dengan ini diharapkan semangat kemandirian dan cinta tanah air dapat dimulai sedini mungkin. (Vera Erwaty Ismainy)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Anda telah berkomentar dengan Sopan...